Patut Berbangga! Pati Terpilih sebagai Penyelenggara Gerakan Seniman Masuk Sekolah

Pati, Infoseputarpati.com – Masyarakat Pati patut berbangga karena kabupaten yang dijuluki Bumi Mina Tani ini terpilih menjadi penyelenggara program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2023.

Dalam hal ini, Pati merupakan salah satu kabupaten yang terpilih dari dua daerah di Pulau Jawa yaitu Sumedang dan Pati itu sendiri.

Pelaksanaan GSMS di Kabupaten Pati sudah bergilir selama 6 tahun dan sejak tahun 2017. Akan tetapi, di tahun 2022 berhenti dan digelar kembali pada tahun 2023.

Hal ini sangat jelas bahwasannya Kabupaten Pati memiliki aktivitas dan antusias seniman yang sangat tinggi. Utamanya di usia anak-anak, jenjang SD dan SMP.

Sebagai informasi bersama, GSMS merupakan program yang digagas oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan (Kemendikbud) dalam bentuk program seniman yang memberikan pembelajaran tentang kesenian.

Keterangan ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Paryanto. Ia mengatakan, meskipun Kabupaten Pati menjadi satu-satunya daerah penyelenggaran GSMS di Jateng, akan tetapi bukan semata-mata ingin menciptakan peserta didik menjadi seniman.

Terlebih, hanya ingin membuat peserta didik tahu, akan mementaskan seni budaya seperti apa. Utamanya budaya lokal dan tradisional di Jawa Tengah sendiri.

“Yang jelas di Pati sendiri aktivitas senimannya sangat tinggi, dan itu terlihat dari antusiasme maupun partisipasi dari masyarakat seniman cukup tinggi. Tapi kami di sini bukan menciptakan atau membuat anak menjadi seniman, itu tidak. Paling tidak tahu dan bisa mementaskan seni budaya,” ungkap Paryanto.

Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati juga selalu mendukung sepenuhnya dengan kaitannya kebudayaan. Itu sebabnya, Kabupaten Pati mendapatkan target kuota peserta terbanyak, yakni berkisar 400 seniman.

“Kabupaten Pati sendiri selalu mendapatkan kuota terbanyak, yakni 400 seniman. Dan saat ini sudah ada 23 seniman yang menjadi sasaran GSMS ini untuk mengajar peserta didik baik SD dan SMP. Dan satu sekolah satu seniman. Bahkan yang daftar ada dari Kabupaten Jogja, Grobogan, Kudus. Tapi karena masih banyak pertimbangan, lantaran seniman Pati masih banyak, jadi kita tetap memakai Pati,” lanjut dia.

Pelaksanaan GSMS di Kabupaten Pati, tambah Paryanto, berbeda dengan lainnya. Berdasarkan pantauan Disdikbud Pati, sistem pembelajaran kabupaten lain hanya menggunakan rekaman atau flashdisk. Sedangkan Pati sendiri menggunakan pengiringan asli dari budaya tradisional, sepeti gamelan, karawitan, dan lainnya.

Perlu diingat, program GSMS ini diharuskan adanya kolaborasi dan bantuan gotong royong dari semua pihak. Baik bantuan berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dukungan Pemerintah Daerah (Pemda), masyarakat seniman, SD maupun SMP, dan dukungan pihak terkait lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *