Infoseputarpati.com – Bupati Magelang Grengseng Pamuji mengugkapkan bahwa efisiensi anggaran berdampak pada menurunnya pendapatan hotel di Magelang.
Hal ini pun menyebabkan sejumlah karyawan hotel dirumahkan. Berdasarkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Magelang, PHK dilakuka karena efisiensi anggaran.
“(Ada laporan hotel mengeluh pendapatannya jeblok karena efisiensi anggaran?) Ada. Sudah ada beberapa hotel yang merumahkan karyawannya,” kata Grengseng saat ditanya wartawan di sela acara penanaman pohon di Desa Pagersari, Kecamatan Mungkid, dikutip dari Selasa (10/6/2025).
“(Jumlahnya?) Kemarin kalau nggak keliru 100 (orang yang dirumahkan),” sambung dia.
Ia juga menyinggung jumlah pengunjung yang naik di Candi Borobudur setiap harinya yaitu 1.200.
“Otomatis perputaran uang di Borobudur menjadi berkurang, itu wajar lah. Jadi kalau misalnya hari ini semua orang mengeluh di Borobudur jualan nggak laku, ya memang uang yang berputar menjadi sedikit,” ujar dia.
“Maka kemarin, kita mengajukan kepada Kementerian Kebudayaan untuk berkenan membuka kran untuk kunjungan (naik Candi Borobudur), Kabupaten Magelang mengajukan 10.000. Lha nanti disetujui berapa, biar dikaji di kementerian,” tambah dia.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Magelang Usep Syarifudin menjelaskan efisiensi dari awal untuk hotel-hotel.
“Merumahkan karyawan alasannya memang sampai bulan Desember tahun ini belum ada kegiatan apapun dari kementerian atau pemerintahan. Dan akhirnya dirumahkan. Kalau setahu saya hanya sekitar 70 orang saja. Itu sudah lama, dari awal efisiensi atau sejak awal puasa,” kata Usep.
“Itu (hotel di kawasan Borobudur). Yang jelas, 70 orang itu sebelum Lebaran sudah dikurangi karena memang efisiensi anggaran. Kalau untuk hotel lain bukan pengurangan karyawan. Tapi, efisiensi kita lebih parah karena tenaga kerja yang dulunya ada tambahan karyawan harian itu jadi ditiadakan. Kalau 100-an (orang yang dilaporkan kepada bupati), mungkin bisa lebih,” sambungnya.
“Ada (karyawan) beberapa status, ada yang karyawan tetap, ada yang karyawan harian. Untuk karyawan yang bukan tetap di hotel-hotel lain itu tidak dipanggil. Jadi, efisiensi tenaga kerja juga,” pungkas Usep. (*)