Infoseputarpati.com – Produk Jawa Tengah seperti alas kaki dan garmen banyak diekspor ke negara Amerika Serikat.
Hal ini disampaikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah (Jateng). Maka dari itu, pemerintah mengimbau agar pelaku usaha mencari pasar lain.
“Jadi sekitar 41 sekian persen itu ke Amerika. Kemudian langsung terjun ke negara lain, dalam hal ini China yang nilainya tidak lebih dari 20 persen. Artinya memang dominasi ke Amerika,” kata Kepala DPMPTSP, Sakina Rosellasari dikutip dari Detik News pada Kamis (10/4/2025).
Sakina menjelaskan jika produk Jawa Tengah yang paling banyak diekspor ke Amerika Serikat adalah alas kaki dan pakaian jadi.
Saat ini, kebijakan tarif trump tersebut belum terasa signifikan karena masih tahap penetapan dan belum implementasi.
“Kami melakukan rapat dengan Asisten Ekonomi Pembangunan dan pelaku usaha yang terkait dengan alas kaki dan garmen untuk mendiskusikan strategisnya. Kami harapannya kalau memang garmen, alas kaki itu padat karya di Jateng, strategi yang kami inginkan sebetulnya adalah pangsa pasar,” jelasnya.
DPMPTSP mengimbau agar pelaku usaha tidak hanya mengandalkan pasar amerika tapi juga mulai menjajaki pangsa pasar ekspor ke negara lain.
“Kami harap investasi di Jateng seperti tahun lalu, ada peningkatan, kemarin 2025 naik 24 persen. Investasi tinggi kan akan menyerap tenaga kerja banyak. Tinggal kemudian ekspornya,” jelasnya.
“Harapannya tentunya diversifikasi usaha, kemudian tambahan lokasi ekspor. Jadi tidak dominasinya ke Amerika. Harapannya ada pengembangan ke negara lain yang potensinya luas biasa, masih terbuka dan pengenaan tarif ini minimal dampaknya, tetap menggairahkan investasi,” lanjutnya.
Tidak lupa, Sakina juga menyinggung impor Indonesia didominasi produk mesin dari China.
“Kalau Jateng ini impornya tertinggi di mesin dan Cina. Kalau Pak Prabowo (bilang) Amerika, berarti ada kemungkinan dibuka ruang untuk impor produk mesin dari Amerika. Selama ini impor dari Amerika itu gandum,” tutur dia. (*)