Infoseputarpati.com – Puasa Syawal menjadi salah satu puasa sunah yang dianjurkan dilakukan setelah merayakan Idulfitri.
Bahkan puasa syawal ini disebut dapat menyempurnakan ibadah puasa saat bulan Ramadan.
Selain itu, menurut hadits, puasa syawal juga diharapkan mendapatkan pahala seperti puasa selama 1 tahun. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seolah ia telah berpuasa setahun penuh. (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa syawal juga dilaksanakan sebagai tanda syukur telah mendapatkan anugerah dan pengampunan dosa selama beribadah di bulan Ramadan. Serta, menjadi wujud konsistensi ibadah kepada Allah SWT meski bulan suci Ramadan telah berakhir.
Puasa Syawal dapat dilaksanakan mulai 2 Syawal. Jika dikonversi ke penanggalan Masehi, maka umat muslim dapat melaksanakan puasa mulai 11 April 2024. Menurut Imam Syafi’i, puasa Syawal dapat dilakukan secara berurutan sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal. Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa puasa Syawal boleh dikerjakan secara tidak berurutan, asal mencukupi 6 hari puasa selama bulan Syawal.
Niat Puasa Syawal
Niat puasa bulan Syawal dapat dibaca di malam hari. Namun, jika mendadak ingin melaksanakan puasa Syawal di pagi hari, diperbolehkan untuk membaca niat puasa saat itu juga. Dengan syarat belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Sementara itu, berikut niat puasa Syawal yang dibaca di hari yang sama.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.” (*)