Infoseputarpati.com – Co-Founder of Saratoga Investama Sandiaga Uno buka-bukaan tentang alasan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia anjlok.
Diketahui sebelumnya, banyak masyarakat yang memberikan sorotan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat di-suspend pada Selasa pekan lalu.
Sandiaga Uno berpendapat jika IHSG ini karena kekhawatiran investor terhadap pasar Indonesia.
“Jadi kemarin itu lebih diakibatkan ketidakpercayaan pasar yang sebetulnya tidak ditopang oleh fundamental. Ketidakpercayaan pasar itu timbul karena pasar meyakini bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah yang sebetulnya pasar meyakini akan keberlanjutan dari era Pak Jokowi ke Pak Prabowo,” ujar Sandiaga saat ditemui di VOFFICE Event Space Centennial Tower, Jakarta Selatan, dikutip dari Detik News pada Sabtu (22/3/2025).
“Ini kan ada beberapa perubahan kebijakan yang baik yang sebetulnya, sangat baik, tapi tidak dikomunikasikan dengan jelas kepada pasar,” imbuh dia.
Dalam hal ini, Sandiaga memberikan saran agar investor jeli melihat peluang dengan tetap berinvestasi.
“Tapi saya bilang jangan cepat tertawa, karena ini mungkin hijau beberapa hari ke depan, tapi nanti akan bergejolak terus sepanjang tahun. Tapi gunakan kesempatan bergejolak ini untuk terus berinvestasi stay invested saya selalu bilang stay invested dalam keadaan pasar seperti ini,” tuturnya.
Sandiaga mengimbau agar investor dapat melirik saham-saham blue chip yang saat ini harganya terjangkau.
“Jadi dalam situasi ada ketakutan, ada kekhawatiran ini sinyal beli saham-saham yang berkualitas saham-saham yang punya fundamental kuat saham-saham yang merepresentasikan ekonomi Indonesia baik dari segi konsumsi, perbankan ini saham-saham blue chip, ini sekarang sangat terjangkau harganya,” imbuhnya.
“Ini investor mungkin bisa mengoleksi tapi jangan di-trading, disimpan untuk jangka panjang, karena kita meyakini bahwa ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh dan perusahaan-perusahaan ini akan kenyataannya akan terus baik dengan kelolaan yang penuh dengan tata kelola yang baik,” tutup Sandiaga. (*)