Infoseputarpati.com – Salat tarawih menjadi salah satu ibadah sunah yang hanya dapat dikerjakan saat bulan Ramadan.
Salat tarawih hukumnya sunnah muakkad yang secara khusus diadakan setiap malam bulan Ramadhan, setelah salat Isya.
Sementara itu, dasar hukumnya pernah disebutkan dalam hadis riwayat Urwah ra dari istri Rasulullah SAW, Aisyah ra, “Bahwasanya Rasulullah SAW salat di masjid pada suatu malam, maka orang-orang pun salat (mengikuti) salat beliau. Kemudian beliau shalat pada malam berikutnya, maka orang-orang bertambah banyak. Kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau keempat. Maka Rasulullah SAW tidak keluar. Ketika (selesai) salat subuh beliau bersabda: ‘Aku telah melihat apa yang kalian perbuat, maka tidak ada yang mencegah aku untuk keluar kepada kalian kecuali karena aku khawatir hal tersebut diwajibkan atas kalian.’ Ia (Urwah) berkata, ‘Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Ramadan’,” (HR.Muslim).
Berdasarkan hadits tersebut, yang pertama kali melaksanakan salat tarawih adalah Rasulullah SAW. Selain itu, salat Tarawih bisa dilakukan secara berjamaah, maupun sendiri. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang ikut melaksanakan sholat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka baginya akan dicatat seperti salat semalam penuh,” (HR. Abu Daud dan Turmudzi).
Berikut ini adalah niat salat Tarawih lengkap yang bisa diamalkan di malam bulan Ramadan.
Niat salat tarawih sendiri per dua rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku berniat salat sunat tarawih dua rakaat menghadap qiblat tunai karena Allah Ta’ala”
Niat salat tarawih sendiri per empat rakaat
اُصَلِّىسُنَّةَالتَّرَاوِيْحَِارْبَعَرَكَعَاتٍمُسْتَقْبِلَالْقِبْلَةِأَدَاءًِللهِتَعَالَى
Artinya: “Aku berniat salat sunat tarawih empat rakaat menghadap qiblat tunai karena Allah Ta’ala”
Niat imam per dua rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku berniat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap qiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala”
Niat makmum per dua rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku berniat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap qiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
Niat imam per empat rakaat
اُصَلِّىسُنَّةَالتَّرَاوِيْحَِارْبَعَرَكَعَاتٍمُسْتَقْبِلَالْقِبْلَةِأَدَاءًإِمَامًاِللهِتَعَالَى
Artinya: “Aku berniat salat sunah tarawih empat rakaat menghadap qiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala”
Niat makmum per empat rakaat
اُصَلِّىسُنَّةَالتَّرَاوِيْحَِارْبَعَرَكَعَاتٍمُسْتَقْبِلَالْقِبْلَةِأَدَاءًمَأْمُوْمًاِللهِتَعَالَى
Artinya: “Aku berniat salat sunah tarawih empat rakaat menghadap qiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala” (*)