Pengamat Politik: Prabowo Ingin Lepas dari Bayangan Jokowi

Infoseputarpati.com – Beberapa informasi viral menyebut bahwa hubungan Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Bahkan Prabowo mengungkapkan ada pihak yang ingin memisahkannya dengan Jokowi.

Namun, pengamat politik menyebut secara gamblang bahwa tidak ada yang ingin memisahkan keduanya.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Ia menyebut  sang presiden ingin terlepas dari bayang-bayang Jokowi.

“Secara eksplisit tak ada yang mau memisahkan Prabowo dengan Jokowi. Tapi, kalau melihat percakapan netizen di ruang publik, yang tak happy dengan kedekatan Prabowo dan Jokowi pendukung Anies dan Ganjar. Dalam arti, saat ini Prabowo sudah jadi presiden yang mesti menunjukkan sikap orisinalitas Prabowo sebagai presiden dan mesti jaga jarak dengan Jokowi,” kata Adi.

“Karena ada kesan Prabowo masih di bawah bayang-bayang Jokowi. Itu pembicaraan netizen dan kelompok kritis. Publik berharap kesan itu hilang tentu dengan jaga jarak dengan Jokowi,” imbuh dia.

Adi menjelaskan PDIP selalu terseret dalam hubungan Jokowi dan Prabowo, sebab pertemuan Prabowod an Megawati tidak kunjung terealisasikan.

“Entah kenapa cuman PDIP yang selalu di-mention tapi jawabannya mungkin karena pertemuan Prabowo dan Mega tak kunjung terjadi karena faktor Jokowi yang masih mesra dengan Prabowo. Itu artinya, ada dugaan kalau hubungan Prabowo dan Jokowi renggang, itu jadi momen mega jumpa Prabowo. Wajar jika PDIP kerap dikait-kaitkan,” ucapnya.

Kemudian, ada juga yang menyebabkan hubungan keduanya renggang. Prabowo lebih menekankan pada program populis yang pro rakyat. Dan kemudian Jokowi lebih menekankan terhadap Pembangunan.

“Secara politik susah kita semua lihat Prabowo pisah sama Jokowi karena saat ini keduanya masih bulan madu politik, termasuk juga mazhab Prabowo yang merangkul semuanya sebagai upaya menciptakan stabilitas politik. Tampilan luarnya sudah keduanya dipisahkan. Tapi secara program, Prabowo dan Jokowi sangat berbeda,” terangnya.

“Era Jokowi terlihat jorjoran pendanaan infrastuktur, Prabowo justru efisiensi dan penyesuaian. Nah ini yang luput dilihat publik bahwa secara program keduanya berbeda. Publik mau lihat Prabowo dan Jokowi tampak tak akur di depan publik,” ujar dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *