Infoseputarpati.com – Beberapa pedagang di kantin sekolah banyak yang mengeluh tentang pendapatan yang menurun setelah program makan bergizi gratis diterapkan.
Perlu diketahui bahwa program makan bergizi gratis ini telah diterapkan sejak 6 Januari 2025.
Dilansir dari Detik Jateng, salah satu pedagang kantin di SMPN 12 Semarang, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang mengungkapkan bahwa kantinnya sering sepi.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Rofiana, omzet penjualan makanan menurut selama program MBG ini berjalan.
“Ada penurunan omzet, nasi-nasi itu sisa. Biasanya ada 35 stok nasi itu habis, sekarang sisa. Kalau minum biasa, tetap habis,” kata Rofiana.
Selain di Semarang, keluhan juga disuarakan Nari (54), ibu kantin di Kecamatan Purwokerto Timur, Cilacap. Nari yang mengelola kantin di SD Negeri 1 Kranji mengaku rekanannya UMKM makanan basah meliburkan diri usai makan bergizi gratis digulirkan.
“Yang basah-basah itu titipan semua. Saya tidak ngeliburin, dia yang ngeliburin sendiri, sudah takut dahulu ada program makan gratis. Takutnya tidak laku, apa-apa mahal jadi istirahat dahulu. Setiap hari mereka nitip ke sini terus,” kata dia kepada wartawan, Senin (6/1).
Keluhan ini pun ditanggapi oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Ia menyampaikan evaluasi akan dilakukan setelah program ini berjalan cukup waktu.
“Kan baru berapa bulan, beberapa hari. Nanti kita lihat baru beberapa hari, yak,” kata Zulhas ditemui di Diamond Convention Hall, Solo, dikutip dari Detik News pada Rabu (15/1/2025).
“Ya kan baru (berjalan MBG, red) memang anggaran baru Rp 71 triliun itu akan memberikan manfaat kira-kira sampai 17 juta sampai akhir tahun jadi kemarin banyak motong sampai Juni, nggak, sampai akhir tahun 17 juta (sasaran),” beber dia. (*)