Dampak Buruk jika Kekurangan Air Putih

Infoseputarpati.com – Air putih menjadi bagian penting untuk menjaga metabolisme dalam tubuh. Bahkan dehidrasi dapat berdampak buruk terhadap kesehatan terutama ginjal.

Anjuran untuk minum air putih dalam sehari adalah sebanyak 2 liter atau 8 gelas. Untuk menghindari dehidrasi yang dapat membuat badan mudah lelah.

Ketika badan mengalami dehidrasi, akan menyebabkan penumpukan asam yang dapat menyumbat ginjal dengan protein otot.

Penyumbatan pada ginjal dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal dan infeksi saluran kemih yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Selain itu, juga terdapat bahaya lain karena kurang minum air putih

  • Sulit fokus

Kurangnya minum air putih juga dapat menyebabkan sulit fokus, menurunkan konsentrasi, dan juga memori otak.

Dalam jangka panjang, hal ini dapat berisiko mengakibatkan gangguan fungsi otak.

Pentingnya minum air putih dengan cukup juga diungkapkan oleh Diana Sunardi, Ketua Indonesia Hydration Working Group (IHWG).

“Hampir 80 persen otak manusia tersusun atas air. Jika kebutuhan air tidak tercukupi bisa saja mempengaruhi kerja otak, misal konsentrasi terganggu dan sulit fokus,” ujar Diana Sunardi

  • Kulit kering

Kurangnya minum air putih juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik, yang menyebabkan rasa tidak nyaman.

Imran Agus Nurali, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa sebaiknya segera minum sebelum merasa haus.

“Minumlah sebelum haus. Dampak kurang minum yang terjadi sejak dini biasanya segera terlihat dalam usia muda. Selain kulit kering, kurang minum akhirnya mengakibatkan penurunan fungsi hingga akhirnya gagal ginjal,” ujar Agus

  • Emosional

Kekurangan cairan dapat menurunkan kemampuan berpikir jernih. Berdasarkan riset yang dilakukan University of Connecticut’s Human Performance Laboratory mengungkapkan bahwa dehidrasi ringan dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah marah.

“Dehidrasi ringan yang kekurangan 1,5 persen cairan dari kebutuhan tubuh bisa mempengaruhi perasaan kita. Terutama pada wanita yang lebih peka pada efek dehidrasi ringan. Kondisi dehidrasi ringan kerap terjadi dalam pelaksanaan aktivitas sehari- hari,” ujar Harris Lieberman. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *