Infoseputarpati.com – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dilaporkan mengalami defisit hingga triliunan rupiah.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani. Alhasil APBN hingga November 2024 defisit Rp401,8 triliun.
Defisit yang terjadi ini menandakan pendapatan lebih kecil dibandingan pengeluaran pemerintah.
“Dalam APBN KiTA 2024 total defisit anggaran dalam undang-undang disebutkan mencapai Rp 522,8 triliun, jadi defisit Rp 401,8 triliun masih di bawah Rp 522,8 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024).
Walaupun demikian, keseimbangan primer tercatat masih surplus Rp 47,1 triliun.
Dalam hal ini, pendapatan negara sampai November 2024 terkumpul Rp 2.492,7 triliun atau naik 1,3% periode tahun yang lalu.
“Rp 2.492,7 triliun ini artinya 89% dari target tahun ini sesuai dengan UU APBN, itu sudah kita kumpulkan. Ada kenaikan yaitu 1,3%,” ucap Sri Mulyani.
“Kenaikannya cukup tajam dibandingkan belanja negara tahun lalu yaitu 15,3%. Ini yang nanti akan terlihat dalam posturnya,” tutur dia.
