Semarang, Infoseputarpati.com – Keluarga siswa SMKN 4 Semarang, korban pada kasus penembakan yang dilakukan oleh polisi di Semarang mengaku sempat diminta oleh aparat untuk membuat video klarifikasi.
Hal ini terjadi selang sehari, keluarga korban mendapatkan informasi jika putra tercinta mereka telah tiada.
Keluarga korban diminta untuk membuat pernyataan jika kasus sudah selesai, namun ditolak.
“Intinya diminta membuat pernyataan bahwa kasusnya sudah selesai supaya nggak berkembang ke mana-mana, supaya wartawan nggak sering datang, karena kasusnya akan digelar konferensi pers,” kata kerabat yang tidak mau disebutkan namanya, dikutip dari Detik Jateng pada Senin (2/12/2024).
Saat itu, keluarga mendengar korban meninggal pada Minggu (24/11) pukul 12.30 WIB. Saat berada di rumah sakit, nampak ada pihak kepolisian.
“Saya infonya dari kakaknya, sudah di RS Kariadi di kamar jenazah. Saya belum dapat informasi karena luka tembak,” kata kerabat tersebut kepada awak media di Kota Semarang, Minggu (1/12/2024).
“Awalnya aparat kepolisian mengatakan ditembak karena melawan petugas. Infonya akan ada tawuran, cuma ketika dilerai atau dibubarkan, G menyerang,” sambungnya.
Kemudian, salah satu pihak kepolisian datang ke rumah korban meminta keluarga membuat pernyataan dan tanda tangan.
“Tapi ketika antara pernyataan Polrestabes dan kenyataannya berbeda, kita nolak, kita nggak mau,” jelasnya.
“Tuntutannya pidana, harus. Kemudian pengembalian nama baik, pelaku dipidana sebagaimana yang dilakukan. Harapannya bisa selesai, dalam arti terungkap semua,” harapnya.
Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyebut pihaknya fokus menyelidiki kasus tersebut.
“Fokus ke penanganan kasusnya aja. Yang pasti case penembakan (excessive action) sudah ditangani oleh Polda. Case tawurannya ditangani oleh Polres,” kata Irwan. (*)