Faktor yang Pengaruhi Emosi Tak Terkendali

Infoseputarpati.com – Emosi yang tak terkendali sering kali terjadi kepada siapa pun, perubahan emosi ini ditandai dengan menangis, lalu marah tak terkontrol.

Hal ini tentu dipengaruhi oleh berbagai macan faktor. Suasana hati yang berubah dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan emosi itu datang.

Perubahan emosi secara tak terkendali juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti lingkungan. Ini seperti kesedihan akibat kehilangan keluarga, trauma pelecehan, pengabaian, maupun perpisahan.

Berikut beberapa faktor berikut juga dapat memengaruhi kemampuan pengendalian emosi.

Kurang istirahat

Kebiasaan tidur yang cukup bermanfaat untuk kesehatan psiksis, seperti menurunkan risiko stres dan depresi. Sebaliknya, kurang jam tidur dan kualitas tidur yang buruk membuat seseorang mudah lelah, tertekan, dan mudah marah karena menjadi lebih sensitif. Kurang tidur dapat memengaruhi keseimbangan senyawa kimia di otak.

Konsumsi makanan tidak sehat

Studi di Kanada menemukan bahwa mengonsumsi makanan dengan lemak tinggi, seperti junk food dan makanan kemasan bisa berbahaya. Makanan tinggi gula dan lemak dapat mengubah aktivitas senyawa kimia dalam otak, kemudian menyebabkan munculnya gejala depresi saat berhenti mengonsumsinya.

Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis tertentu, seperti gangguan bipolar, PMS dan penyakit Alzheimer dapat memengaruhi kesehatan emosional. Bipolar merupakan masalah kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati. Penderita dapat merasakan euphoria atau kesenangan tingkat tinggi, kemudian berubah menjadi sangat sedih.

Stres

Stres berkepanjangan dapat memicu perasaan tak terkendali. Tekanan yang didapatkan secara terus menerus dari berbagai sisi, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga keuangan membuat seseorang menjadi lebih sensitif dan mudah marah. Stres berkelanjutan memicu gangguan kecemasan dan depresi.

Kesepian

Dukungan sosial dari teman, keluarga dan orang lain dapat membuat seseorang merasa dihargai dan dicintai. Namun, saat merasa kesepian dan tidak ada orang yang bisa diandalkan, orang tersebut akan merasa tertekan dan terisolasi. Kondisi itu memicu masalah kesehatan mental dan membuat penderita sulit mengendalikan emosi. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca