Infoseputarpati.com – Saat ini Indonesia sedang berada pada musim penghujan. Tidak jarang petir dan suara gemuruh datang disertai dengan hujan lebat.
Keberadaan petir ini memang sangat menegangkan karena aliran listrik yang dibawa kadang membuat seseorang kehilangan nyawa.
Dalam Islam, kronologis petir sudah dijelaskan dalam kitab suci Alquran surat An-nur ayat 43 yang artinya berbunyi
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Sementara dalam surat Ar-ra’d ayat 13 disebutkan bahwa kedahsyatan petir dimaknai umat Islam sebagai dari para malaikat penjaga langit.
“Dan guruh bertasbih memuji-Nya (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya.”
Melansir Republika, dalam hadis Rasulullah SAW menyebut petir sebagai suara para malaikat. “Ar-Ra’du (petir) adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.” (HR Tirmizi).
Doa ketika mendengar atau melihat petir
Saat mendengar guruh atau petir dalam kitab al-Muwaththa’ malalui sanad yang shahih disebutkan bahwa Rasulullah mengucapkan doa berikut
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Subhânal-ladzî yusabbihur ra‘du bihamdihi walmalâ-ikatu min khîfatihi
Artinya: Mahasuci (Allah) Dzat yang guruh itu bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya.
Doa yang lain, dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,
سُبْحَانَالَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ
Subhanalladzi sabbahat lahu
Artinya: Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya.
(*)