Gejala Penurunan Kadar Gula Dalam Darah

Infoseputarpati.com – Kelebihan dan kekurangan gula darah tinggi sama-sama tidak baik bagi kesehatan manusia.

Kelebihan gula darah ini dapat meningkatkan penyakit yang kronis seperti diabetes militus. Kekurangan gula darah juga menjadikan tubuh lemas, maka perlu dihindari.

Gula darah yang rendah terjadi ketika jumlah glukosa darah (gula dalam darah) turun ke tingkat yang terlalu rendah untuk mempertahankan fungsi normal. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki kadar gula darah pada atau di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL).

Gula darah rendah umum terjadi pada penderita diabetes tipe 2, menurut tinjauan penelitian. Kondisi ini sangat umum terjadi pada mereka yang menggunakan insulin.

Dilansir dari Everyday Health, penurunan kadar gula darah ini dapat menyebabkan sejumlah gejala sebagai berikut.

Kelaparan

Rasa lapar tak tertahankan merupakan sinyal tubuh untuk menunjukkan bahwa Anda mengalami penurunan gula darah, menurut Klinik Cleveland. Oleh sebab itu, Anda perlu mengatur jumlah gula darah berupa asupan karbohidrat dan memahami berbagai jenis dan sumber makanan, serta memahami gizi apa saja dan berapa banyak yang dibutuhkan tubuh Anda.

Perasaan Cemas

Hormon epinefrin atau adrenalin akan dilepaskan saat kadar glukosa turun terlalu rendah. Kemudian, kortisol akan memberi sinyal pada hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah, menurut Harvard Health Publishing. Hal itu dapat menyebabkan kecemasan dan gejala terkait, seperti gemetar, berkeringat, dan jantung berdebar-debar.

Gangguan tidur

Kekurangan darah juga dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti insomnia. Gejalanya meliputi keringat malam, mimpi buruk, terbangun secara tiba-tiba dan menangis, serta perasaan tidak tenang dan kebingungan saat bangun tidur.

Ketidakstabilan emosi

Hipoglikemia juga dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi, sehingga timbul perasaan negatif seperti mudah tersinggung, keras kepala, hingga depresi, menurut sebuah penelitian.

Gemetar dan berkeringat

Gemetar dan banyak berkeringat biasanya merupakan salah satu tanda hipoglikemia. Ini bisa berhubungan dengan lonjakan adrenalin seiring dengan turunnya kadar glukosa.

Sebuah penelitian menunjukkan 84 persen penderita diabetes mengalami berkeringat saat mereka mengalami hipoglikemik. Kaiser Permanente mengatakan keringat hampir selalu muncul selama kondisi gula darah rendah, tetapi akan hilang segera setelah mengonsumsi gula.

Sakit kepala

Ketika gula darah Anda rendah, otak Anda mencoba untuk mempertahankan energi sebanyak mungkin, sehingga Anda mungkin merasa pusing dan sulit konsentrasi.

Masalah Penglihatan

Penurunan gula darah mungkin menyebabkan masalah penglihatan. Menurut survei terhadap 107 penderita diabetes, penglihatan kabur adalah gejala paling umum. Ini mempengaruhi 73 persen peserta penelitian.

Apa yang harus dilakukan?

Saat gejala hipoglikemia ini muncul, segera penuhi asupan gula sebanyak 15 hingga 20 g karbohidrat, seperti jus.

Selain itu, cobalah untuk berbaring untuk meredakan sakit kepala. Jika masih berlanjut lebih dari 15 menit, lakukan panggilan pihak medis. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *