Baca Zikir Ya Jabbar saat Diterpa Kesulitan

Infoseputarpati.com – Zikir Ya Jabbar menjadi salah satu amalan yang dapat dilakukan oleh umat Muslim saat dilanda kesulitan dalam hidupnya.

Ya Jabbar atau Al-Jabbar merupakan salah satu dari Asmaul Husna yang memiliki arti ‘Yang Maha Memaksa’ dan ‘Yang Maha Kuasa’.

Menurut buku ‘99 Asmaul Husna Jalan Keluar 1001 Masalah’ karya Muhammad Ray Arifin, zikir Ya Jabbar ini bisa dibaca sebanyak 226 kali saat sedang menghadapi ancaman atau situasi sulit. Meski demikian, tak menutup kemudian amalan ini bisa dikerjakan dengan jumlah yang berbeda, sebanyak 237 kali setiap hari.

Bacaan zikir Ya Jabbar

يَا جَبَّارُ مُتَكَبِّرُ

Ya Jabbar Mutakabbir

Artinya: “Wahai yang perkasa dan memiliki segala kebesaran.”

Bacaan zikir ini biasa diamalkan dengan nama Allah SWT, Al Qahhar, sehingga diucapkan ‘Ya Jabbar Ya Qahhar’.

Selain itu, terdapat bacaan zikir Ya Jabbar dari Al-Quran sebagai berikut,

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn

Artinya: “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS Al Hasyr: 23)

Serta, terdapat bacaan zikir Ya Jabbar dari sunah sebagai berikut,

تَكُونُ الأَرْضُ يَوْمَ القِيَامَةِ خُبْزَةً وَاحِدَةً يَتَكَفَّؤُهَا الجَبَّارُ بِيَدِهِ كَمَا يَكْفَأُ أَحَدُكُمْ خُبْزَتَهُ فِى السَّفَرِ نُزُلًا لِأَهْلِ الجَنَّةِ . ( رواه البخاري عن أبي سعيد الخدري )

Takūnu al-arḍu yawma al-qiyāmati khubzah wāḥidah yatakaffauhu al-jabbāru biyadihi kamā yakfa’u aḥadukum khubzatahu fī al-safari nuzulan li’ahli al-jannah

Artinya: “Pada Hari Kiamat nanti, bumi ini bagaikan sebuah roti yang diperlakukan oleh Allah Al-Jabbar (Yang Maha Kuasa sesuka-Nya) sebagaimana salah seorang di antara kamu yang memperlakukan rotinya ketika sedang dalam safar (perjalanan), sebagai hidangan bagi ahli surga,” (HR Bukhari dari Sa’id Al-Khusriy). (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *