Mengenal Kandungan Etilen Oksida yang Dapat Memicu Kanker

Infoseputarpati.com – Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kandungan etilen oksida yang ada pada beberapa produk mie instan.

Zat ini ternyata dapat memicu kanker, sebab etilen oksida merupakan residu pestisida yang masih menempel pada bahan baku yang berasal dari hasil pertanian.

“EtO (etilen oksida) sendiri seharusnya tidak ada dalam makanan karena bukan merupakan bahan tambahan pangan. Yang seringkali terdeteksi adalah residu EtO non volatile,” tutur Ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga Dominikus Raditya Atmaka.

Pada kasus ini, residu prestisida menempel pada tepung terigu yang berasal dari gandum. Ada aturan tersendiri mengenai berapa kandungan etilen oksida yang aman. Dan setiap negara memiliki aturan yang berbeda.

“Eropa misalnya, EtO yang diperbolehkan maksimal 0,1 mg/kg sedangkan di Indonesia masih belum terdapat regulasi yang pasti terkait EtO. Sama halnya dengan siklamat yang digunakan sebagai pemanis buatan, di Indonesia masih diperbolehkan digunakan sedangkan di Amerika sudah tidak karena tingginya kasus kerusakan organik,” jelasnya.

Sedangkan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 229 tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida, jumlah etilen oksida yang diizinkan pada produk mi, pasta, dan mi instan sebesar 0,01 mg.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa konsumsi dalam jumlah banyak dan sering memang dapat menyebabkan kerusakan organik.

“Jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan sering maka dapat menyebabkan kerusakan organik seperti sirosis hati dan lainnya,” lanjutnya.

Pihak PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sendiri mengatakan bahwa produk mie nya sudah sesuai dengan standar keamanan pangan baik Indonesia maupun Internasional. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *