Bocah SMP Perempuan Babak Belur setelah Dianiaya Pria di Jepara

Jepara, Infoseputarpati.com – Seorang bocah perempuan babak belur setelah dianiaya oleh pria di Jepara, Jawa Tengah. Diketahui bocah tersebut berasal dari Kediri, Jawa Timur.

Bocah perempuan itu disebut ingin mencari kerja hingga berkenalan dengan pria yang menjanjikannya bekerja di salon kecantikan Jepara.

Dalam hal ini, Subkoor Rehabilitasi Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Jepara, Iman Bagus Sesulih mengungkapkan bahwa peristiwa ini bermula saat korban yang masih SMP ini mencari pekerjaan melalui media sosial Facebook.

Korban berkenalan dengan satu orang lalu dikenalkan kepada temannya lagi. Untuk pekerjaan yang dijanjikan, korban diiming-imingi dengan gaji yang tinggi.

“Pelaku menawarkan pekerjaan dengan gaji lebih menggiurkan, intinya lebih besar dari kerjaan yang pertama. Karena korban sudah bekerja jualan es teh. Terus si perempuan tergiur dijemput oleh inisial S alias Somat (25),” jelas Iman.

Korban lalu dijemput di Ngawi, Jawa Timur dan dibawa berkeliling hingga sampai di Jepara.

“Dijemput diajak mutar sampai ke Jepara,” terang dia.

Korban sempat dibawa ke rumah pelaku  untuk menginap karena hari sudah malam. Saat itu, korban menangis dan ingin pulang. Terusik akan tangisannya, pelaku lantas memukul korban hingga lebam di bagian bibir.

“Si cewek ini mau pulang karena sudah satu hari keluar rumah. Terus menangis berisik, mungkin ribut kalau neneknya mendengar, pelaku marah terus korban ditonjok bibirnya sampai lebam,” terang Iman.

Lalu, saat pelaku tertidur. Korban langsung melarikan diri dari rumah pelaku.

“Setelah itu orangnya tidur. Korban kesempatan pergi dari rumah itu dari pelaku,” jelasnya.

Korban lari sampai di angkringan. Korban mencoba naik ojek online untuk kembali ke Kediri. Merasa curiga, tukang ojek online membuka masker korban dan mendapati luka lebam pada wajah korban.

“Tukang ojek curiga karena korban pakai masker, ternyata masker dibuka bibir korban lebam, memar gitu terus ditanya, korban bercerita disuruh diantar ke Polsek,” jelasnya.

“Diantar ke Polsek, menghubungi teman saya yang di panti asuhan, lha teman saya ngebel saya, terus saya sampaikan divisum saja, bilamana keluarga korban tidak terima, kita ada bukti kita bisa jerat pelaku,” jelasnya.

Iman lantas menghubungi keluarga korban yang berada di kediri. Oleh keluarganya, korban dijemput. Kini pihak kepolisian tengah mendalami kasus tersebut.

“Saya curiga apakah ini ada jaringan (perdagangan manusia) ini saya masih menduga, saya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari pelaku. Pelaku ini belum ketemu,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *