Infoseputarpati.com – Kisah Nabi Yahya sudah termasyur ke seluruh negeri, terkait dengan pertentangan pernikahan sauara. Ia bahkan dibunuh oleh seorang wanita yang ingin darahnya.
Sang nabi merupakan putra dari Nabi Zakaria. Saat itu, Nabi Zakariya beserta istrinya yang mandul belum pula dikarunia anak padahal umur mereka sudah dikategorikan tua. Lalu keduanya berdoa dengan penuh kelembutan kepada Allah SWT. Allah kemudian mengabulkan doa Nabi Zakaria.
Ia lahir saat ayahnya sudah menginjak usia senja. Sehingga Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Yahya AS dengan hafal kitab sejak usia kanak-kanak.
” Wahai Zakaria! Kami berikan berita gembira kepadamu dengan seseorang anak pria namanya Yahya, yang Kami belum sempat membagikan nama semacam itu lebih dahulu,” firman Allah dalam pesan Maryam ayat 7.
Nabi Yahya lahir pada 1 Saat sebelum Masehi. Beberapa riwayat mengatakan Nabi Yahya lahir 3 bulan lebih dahulu daripada kelahiran Nabi Isa AS.
Nabi Yahya berkembang jadi anak yang pintar, berperilaku baik, serta pandai menahan hawa nafsu.
” Allah mengantarkan berita gembira kepadamu dengan( kelahiran) Yahya, yang membetulkan suatu kalimat( firman) dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri( dari hawa nafsu) serta seseorang nabi di antara orang- orang saleh,” firman Allah dalam pesan Ali Imran ayat 39.
Nabi Yahya populer selaku seseorang yang sangat menyayangi fauna. Sesuatu hari, Nabi Yahya menegur sahabatnya yang bermain menyiksa seekor burung. Nabi Yahya memohon sahabatnya buat membebaskan burung tersebut.
” Serta Kami bagikan hikmah kepadanya( Yahya) selagi ia masih anak- anak, serta( Kami peruntukan) rasa kasih sayang( kepada sesama) dari Kami serta bersih( dari dosa). Serta ia juga seseorang yang bertakwa, serta sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, serta ia bukan orang yang sombong( bukan pula) orang yang durhaka,” firman Allah tentang Nabi Yahya dalam pesan Maryam ayat 13- 14.
Nabi Yahya pula menasehati temannya yang gemar melempari unta dengan batu.
” Wahai kawanku, unta ini merupakan makhluk ciptaan Allah. Janganlah sekali- kali kita menyakiti fauna. Terlebih unta yang sangat berguna untuk kehidupan kita,” kata Nabi Yahya, dilansir dari dair novel Nabi Yahya AS Si Penyayang Makhluk Hidup karya Novi Vidya S serta Regu Emir.
Nabi Yahya berusia berdakwah menjajaki bapaknya, Nabi Zakaria yang menyeru kebenaran pada Bani Israil yang berbuat maksiat.
Diketahui bahwa Nabi Yahya hafal Al Kitab Taurat.
Allah SWT berfirman dalam Q.S Maryam ayat 12-13 sebagai berikut:
يَٰيَحْيَىٰ خُذِ ٱلْكِتَٰبَ بِقُوَّةٍ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْحُكْمَ صَبِيًّا (12) وَحَنَانًا مِّن لَّدُنَّا وَزَكَوٰةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا (13)
Artinya: “Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa).” (Q.S Maryam: 12-13)
Selain hafal kitab Taurat sejak kecil, Nabi Yahya AS berbakti kepada orang tuanya. Tidak ada kesombongan dalam diri Nabi Yahya AS apalagi durhaka kepada kedua orang tuanya. Bahkan Allah SWT memberikan kesejahteraan atas dirinya. Ia gigih mengajak kaum Bani Israil untuk terus menyembah Allah SWT.
وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَيْهِ وَلَمْ يَكُن جَبَّارًا عَصِيًّا (14) وَسَلَٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا (15)
Artinya: “Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.” (Q.S Maryam: 14-15)
Nabi Yahya juga menyarankan orang yang bertobat dengan mandi di sungai Jordan ataupun asy- Syariah. Mandi ini diketahui selaku mandi besar buat menyucikan diri. Dalam ajaran Kristen mandi ini diketahui dengan pembaptisan. Nabi Yahya pula yang membaptis Nabi Isa AS.
Nabi Yahya serta Zakaria pula melawan Raja Herodus yang memahami Bani Israil dengan zalim.
Raja Herodus tidak bahagia dengan kedatangan Nabi Yahya yang alim bijaksana. Nabi Yahya sanggup menyiarkan agama Allah dengan baik serta membuat Bani Israil berpaling dari Raja Herodus.
Sesuatu kala Raja Herodus memanggil Nabi Yahya buat memohon komentar. Raja Herodus mau menikahi wanita yang tidak halal menurutnya, Gadis Herodia. Sebagian menyebut wanita itu merupakan anak tiri Herodus serta sebagian lain menyebut wanita tu keponakan Herodus.
Yahya dengan tegas berkata perkawinan itu dilarang oleh Allah SWT. Yahya menyebut Allah hendak mengazab perkawinan yang tidak halal itu.
Herodus marah serta tidak terima perkataan Yahya. Ia juga mengurung Nabi Yahya dalam penjara.
Gadis Herodia pula tidak bahagia dengan Yahya. Ia juga memohon supaya Herodus menghukum Yahya dengan memenggal kepalanya.
Raja Herodus mengabulkan permintaan Herodia. Nabi Yahya juga dibunuh dikala masih berumur sangat muda ialah 32 tahun.
Allah SWT juga menjanjikan kesejahteraan untuk Nabi Yahya.
” Serta kesejahteraan untuk dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, serta pada hari ia dibangkitkan hidup kembali,” pesan Maryam ayat 15.