Pati, Infoseputarpati.com – Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) di Kabupaten Pati untuk jenjang SD dan SMP sudah masuk tahun ke- 7. GSMS tersebut merupakan satu langkah untuk menghidupkan kesenian budaya yang ada di Indonesia.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah sangat mengapresiasi GSMS, dalam hal ini bertujuan untuk mengenalkan kesenian kebudayaan kepada peserta didik.
Di sekolah juga ada materi pembelajaran yang berkaitan dengan kesenian. Sehingga dengan adanya GSMS tersebut, terdapat satu langkah yang berkesinambungan.
“Di dalam materi pembelajaran itu kan ada mata pelajaran kesenian, mungkin bisa menjadi media ajar. Sebagai seniman menjadi media ajar,” ujar Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Komisi D.
Di era sekarang ini, sangat perlu memperkenalkan kesenian kepada peserta didik. Diketahui peserta didik merupakan agen penerus bangsa yang harus dikenalkan dengan kebudayaan seni di Indonesia.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Paryanto mengatakan GSMS untuk tahun 2024 akan menggandeng 23 sekolah yang dibiayai dari anggaran APBN.
Sedangkan untuk 10 sekolah akan dibiayai oleh APBD. Dengan total semua sekolah 33 sekolah, sudah termasuk sekolah SD dan SMP.
Para seniman tersebut akan masuk sekolah dengan gerakan satu sekolah satu seniman.
Kesenian yang akan masuk ke sekolah ada beberapa genre yaitu seni lukis, seni pentas, seni kriya, seni ketoprak dan lainnya. Sejauh ini proses para senimannya masih dalam proses perekrutan.
“Macam-macam ada seni tari, ada ketoprak, yang jelas kita kemarin kalau tidak salah yang daftar itu ada lukis, ada kriya, kemudian ada seni panggung (pementasan), wayang, ketoprak, barongan ada tari kurang lebih itu,” ujar Pariyanto.
Paryanto mengharapkan dengan adanya GSMS para peserta didik dapat teredukasi sehingga tergugah keingintahuannya.
“Juga memberikan edukasi kepada anak-anak pengenalan seni budaya daerah khususnya budaya lokal supaya tidak punah,” paparnya. (Adv)