Infoseputarpati.com – Era disrupsi seperti saat ini membuat orang asyik dengan kegiatan belanja online. Terlebih generasi Z yang memang terkenal ingin yang instant.
Belanja online menjadi primadona seseorang, alih-alih repot belanja di luar rumah. Seseorang dapat duduk manis dan barang sampai di depan rumah hanya melalui sebuah aplikasi.
Namun tahukah and ajika belanja online mempunyai risiko yang bisa merugikan? kejahatan ini sering terjadi menyasar pelanggan-pelanggan yang kurang berhati-hati dalam berbelanja secara daring.
Salah satu kekurangan belanja di toko online kita tak bisa mengenal siapa sosok penjualnya. Apalagi di beberapa media sosial dan marketplace, penjual sering kali menggunakan nama samaran dan bukan akun official.
Oleh karenanya pelanggan dihimbau untuk lebih hati-hati terhadap kejahatan dunia maya tersebut. Masyarakat juga harus lebih waspada dan tidak terjebak dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran atau diskon besar-besaran yang tidak masuk akal.
Melansir Tempo.co, Kamis (3/9/2020), pengamat media sosial Rulli Nasrullah memberikan saran untuk memastikan tanda atau merk yang menyatakan toko online tersebut stars, rising stars, atau penjual rekomendasi. Tak kalah penting perhatikan pula komentar-komentar pembeli apakah mendapatkan review bagus.
Ia juga meminta masyarakat untuk memastikan uang yang ditransfer memiliki perlindungan untuk dikembalikan. Beberapa marketplace memiliki rekening bersama.
“Uang yang ditransfer masuk ke dalam rekening marketplace yang bersangkutan, bukan ke penjual. Jadi ketika penjual tidak bisa mengirimkan barangnya, tidak bisa dikontak, maka uang bisa segera dikembalikan,” tuturnya dikutip dari laman Tempo.co.