Infoseputarpati.com – Setiap orang pasti pernah menerima perlakuan baik dan buru. Tentu hal tersebut patut disyukuri.
Kebaikan tentu datangnya melalui Allah dengan usaha yang kita buat, entah itu doa atau pun cara memperlakukan sesame makhluk hidup.
Pakar Tasawuf, KH. M. Luqman Hakim melansir Website NU Online dalam satu ajarannya pernah menyampaikan bahwa kebaikan manusia itu tak lain tak bukan sebenarnya datang dari kebaikan-kebaikan Allah.
Oleh sebab itu, beliau pernah mengatakan “Orang baik selalu memandang semua kebaikannya dari Allah, bukan dari dirinya.”
Manusia sering kali lupa, jika ia memandang baik terhadap dirinya maka keburukan yang ada padanya luput dari koreksi. Manusia lebih sering memandang keburukan itu datang dari orang lain.
Seperti halnya peribahasa, gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak. Orang cenderung mudah melihat kesalahan dan kekurangan orang lain, namun sulit melihat kesalahan dan kekurangan diri sendiri.
Pada dasarnya, segala kebaikan yang terjadi pada manusia merupakan perwujudan dari doa yang dipanjatkan kepada-Nya. Namun, Kiai Luqman mengingatkan agar kita, manusia, tidak terlena dengan kebaikan yang dirasakan.
Beliau menyampaikan, “Bergembira bukan karena ijabah-Nya tapi karena engkau ditakdirkan masih bisa bermunajat kepada-Nya.”
Sebab, dalam berdoa pun penting untuk menjaga sifat kemanusiaan pada diri seorang hamba kepada Sang Pencipta.
“Berdoalah untuk menjaga kefakiranmu, kehinaanmu, kelemahanmu, ketakberdayaanmu di hadapan-Nya.” (*)
