Mitos soal Tumbuhan Semanggi, Jodoh hingga Keberuntungan Datang

Infoseputarpati.com – Siapa yang tidak mengetahui tumbuhan semanggi, tumbuhan yang berjenis pakuan air ini hidup subur di Indonesia, sering ditemukan di sawah dan pekarangan rumah.

Daun semanggi biasanya berjumlah 3 hingga 4 helai daun dalam satu tangkai. Tumbuhan yang dengan mudah dirawat ini mempunyai sejumlah mitos yang banyak dipercaya orang.

Lantas mitos apa saja yang mengiringi keberadaan daun semanggi?

1. Jodoh

Ada legenda yang menyebutkan jika seseorang wanita menggantungkan semanggi berdaun empat di depan pintu rumah dan ada pria yang datang atas dasar kemauannya sendiri ke rumah wanita tersebut. Dipercaya pria tersebut adalah jodohnya dan akan menjadi suaminya.

2. Simbol keabadian

Di Irlandia, daun semanggi selain menunjukkan keberuntungan juga melambangkan keabadian. Menurut kepercayaan Celtic (budaya tradisional penduduk Irlandia yang masih menyembah dewa-dewi), daun semanggi dianggap sebagai simbol suci yang melambangkan keabadian.

Daun semanggi digunakan oleh seorang uskup Irlandia, Santo Patrick, digunakan sebagai metode penginjilan terhadap kaum Celtic untuk mengajarkan konsep Trinitas.

3. Keberuntungan

Tiap helai daun semanggi memiliki arti. Daun pertama melambangkan cinta kasih. Helai kedua melambangkan kesehatan dan panjang umur. Daun ketiga melambangkan kemakmuran hidup, dan daun keempat melambangkan kekayaan yang melimpah.

Daun semanggi selain membawa mitos keberuntungan ternyata juga mempunyai manfaat bagi kesehatan. Bahkan di daerah Surabaya daun semanggi dimasak menjadi pecel semanggi.

Selain Mitos, Semanggi juga berguna bagi bidang kesehatan;

Menurut penelitian Beni Dewi Marlena dari Universitas Airlangga Surabaya menyebutkan, kandungan kimia yang terdapat pada daun semanggi diantaranya adalah saponin dan polifenol.

Mengonsumsi daun ini juga mampu meningkatkan kualitas tulang dan mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *