Infoseputarpati.com – Bumi Pertiwi akan melakukan impor jagung pakan untuk menstabilkan harga jagung pada tingkat peternak. Nantinya, impor ini akan di back up oleh Bulog dengan jumlah 500.000 Ton.
Diketahui bahwa impor ini telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kepala Badan Pangan Nasional sekaligus Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengungkapkan hal tersebut untuk menyeimbangkan harga pada tingkat peternak.
Diketahui, pada kuartal empat tahun ini, neraca komoditas jagung menunjukkan angka defisit. Sedangkan berdasarkan Panel Harga Pangan, harga rata-rata nasional jagung tingkat peternak per 1 Oktober menunjukkan angka Rp6.840 per kilogram. Kemudian pada 10 Oktober terjadi kenaikan menjadi Rp7.000 per kilogram.
Penyebab kenaikan tersebut karena harga jagung di tingkat produsen dan konsumen yang terus meningkat dan melampaui harga acuan penjualan (HAP) di tingkat konsumen yang ditetapkan sebesar Rp5.000 per kilogram.
“Kenaikan harga jagung di tingkat peternak tentunya memiliki konsekuensi pada fluktuasi harga telur dan daging ayam sehingga untuk memenuhi kebutuhan jagung pakan tersebut importasi khusus untuk jagung pakan perlu dilakukan,” ujarnya dilansir dari Bisnis.com.
Ia mengungkapkan, impor yang pertama akan dilakukan sebesar 250.000 ton.
“Tahap pertamanya 250.000 ton,” kata Arief.
Selain itu, Bapanas juga terus mendorong pemenuhan cadangan jagung pemerintah (CJP) sebagai upaya perbaikan tata kelola jagung nasional. Meski impor dilakukan, ia mengatakan penyerapan utama tetap didahulukan dari produksi jagung dalam negeri. (*)