Pati, Infoseputarpati.com – Empat anak SD Negeri Pati Wetan 01 berhasil meraih juara satu Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) SD tingkat Kabupaten Pati ke-XXVI Tahun 2023, pada Kamis (7/9/2023).
Lomba MAPSI sendiri dilaksanakan di SD Negeri Pati Lor komplek dengan mengusung tema “Dengan Lomba MAPSI SD Bisa Gali Potensi Islami menuju Pati berprestasi”.
Keempat anak yang mendapatkan juara satu yakni ada Muhammad Zulfikar Erwanditya Wisnuaji dengan cabang lomba kaligrafi, Langgeng Suryo Cokro Kencono dengan lomba cabang tilawatil Qur’an.
Kemudian ada Randirga Putra Maulana dengan cabang lomba khitobah dan Bais Nur Jati Indrawan dengan cabang lomba Keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi Islami (TIKI).
Keterangan tersebut disampaikan oleh Moh Adib Habibullah selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Pati Wetan 01 usai lomba MAPSI tingkat Kabupaten Pati, Kamis (7/9/2023).
“Iya, empat anak mendapatkan juara satu pada hari ini (7/9/2023) mengikuti lomba lanjutan tingkat Kabupaten Pati,” kata Adib.
Sebagai informasi bersama, dalam lomba MAPSI ada dua jenis lomba, baik lomba bidang mata pelajaran pendidikan agama islam dan lomba bidang seni islami.
Sebelumnya, ada delapan nama siswa SDN Pati Wetan 01 yang telah meraih juara MAPSI tingkat Kecamatan Pati dengan cabang yang berbeda-beda. Sehingga kedepalan anak tersebut diikutkan semua menuju lomba MAPSI tingkat Kabupaten Pati.
“Iya ini yang telah mendapatkan juara MAPSI tingkat Kecamatan Pati kan ada delapan anak kemaren, dan MAPSI tingkat Kabupaten Pati ini anak SDN Pati Wetan 01
kita ikutkan semua cabang lomba. Dan alhasil yang mendapatkan juara satu ada empat anak,” sambungnya.
Dengan demikian, Adib berharap agar kejuaraan yang diraih oleh SD Negeri Pati Wetan 01 bisa meningkatkan mutu dan bakat siswa siswi yang berprestasi. Terlebih bisa maju dan mewakili Kabupaten Pati untuk melaju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah.
“Harapannya bisa smakin meningkatkan mutu SDN Pati wetan 01, dan bakat anak-anak berpertasi sehingga bisa mendampingi sampe provinsi,” harap Adib. (*)