Infoseputarpati.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa wilayah Pantai Selatan Jawa berpotensi diterjang gampa setinggi 8-10 meter.
Menurutnya, tsunami bisa terjadi karena keberadaan sumber gempa Sesar Opak di Yogyakarta. Dimana sesar tersebut memiliki magnitudo tertarget M6,6.
Tak hanya itu, sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust juga disebut ada di selatan Jawa dengan magnitudo tertarget M8,7 yang masih terus aktif.
“Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya,” jelasnya dilansir dari CNBC Indonesia.
“Sedangkan di Samudra Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif,” lanjutnya.
Ia pun menyebut gempa yang terjadi di Kabupaten Bantul beberapa waktu lalu adalah salah satu gejalanya.
“Salah satunya adalah gempa dengan Magnituda 6.0 di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Peluang periode ulang untuk terjadi gerakan lagi atau pengunciannya mulai lepas tampak dari aktivitas kegempaannya yang saat ini mulai meningkat. Kesiap-siagaan masyarakat harus terus ditingkatkan, jangan terputus,” katanya.
Salah satunya adalah dengan menggelar pelatihan mitigasi kebencanaan yang berkelanjutan kepada masyarakat.
“Langkah ini penting untuk terus meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan (sustainable resilience). Tidak boleh berhenti upaya mitigasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat,” katanya.
“Khususnya yang tinggal di wilayah pesisir karena ancaman tsunami juga menghantui selain gempa bumi,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa Sesar Opak merupakan patahan yang berada di wilayah Yogyakarta, tepatnya di sekitar aliran Sungai Opak. Panjang jalur sesarnya mencapai 45 kilometer di sepanjang aliran Sungai Opak.
“Sungai Opak berhulu dari lereng Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara langsung ke Samudra Hindia di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Aktivitas Sesar Opak pernah menyebabkan gempa bumi merusak pada 27 Mei 2006 yang menewaskan 6.234 orang,” paparnya. (*)