Pati, Infoseputarpati.com – Anak Buah Kapal (ABK) dari KM AJB I GT.88 menceritakan peristiwa mencekam saat kapal yang ditumpanginya tersebut hendak dibakar.
Ahmad Kharisma menjelaskan kapalnya saat itu melewati wilayah Kalimantan Barat. Namun, tiba-tiba muncul puluhan kapal mengepung kapalnya dan satu kapal lain yang sedang berada di dekatnya.
Bahkan, perlengkapan yang ada di kapal dirampas semua. Seperti GPS, surat kapal, bahan bakar solar, sembako, rokok, dan hasil tangkap ikan.
“Saat kami dikepung itu, kami diminta untuk menurut agar tidak terjadi apa-apa. Jika tidak menurut kami akan dipukul dan bisa lebih parah lagi,” ujarnya kepada awak media, Selasa (4/7/2023).
Kharisma mengaku, dirinya dan ABK lain diancam dengan senjata tajam. Sehingga mereka mengikuti apa yang diminta. Alhasil, kapalnya dibawa ke pinggir.
“Dari posisi awal kapal dikepung sampai dibawa ke pinggir itu 4 jam. Jadi, sekitar 20 mil kapal kami dibawa ke pinggir oleh mereka,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Barisan Muda Nelayan (BMN) Juwana Mukit menyebutkan bahwa kerugian yang timbul akibat pembakaran kapal itu sebesar Rp4 miliar.
“Harga kapal sendiri sekitar Rp3 sampai 4 miliar. Belum lagi perbekalan itu sekitar Rp500 juta. Belum juga ikan yang sudah ditangkap itu Rp500 juta,” imbuhnya.
Menurutnya, pembakaran kapal ini sudah terjadi berulang kali. Sehingga dirinya berharap aparat penegak hukum untuk menindak seadil-adilnya adanya kejadian ini.
“Buktikan bahwa hukum di negara Indonesia ini masih ada keadilan. Hukum ini masih berlaku. Tidak boleh orang ini dengan sewenang-wenangnya main hakim sendiri. Harus ada yang bisa memutuskan salah dan benar,” jelasnya. (*)
