Infoseputarpati.com – Wabah penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan dikhawatirkan akan mempengaruhi harga ternak saat Idul kurban tahun 2023 masehi atau 1444 Hijriah di kabupaten Pati.
Hal ini diungkapkan oleh M Nur Sukarno, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
“Setelah lebaran kan hari Iduladha pasti harga tenak pas terpengaruhi,” ujarnya saat diwawancara kemarin.
Kekhawatiran tersebut mengacu pada fenomena wabah PMK yang terjadi tahun lalu. Hewan ternak untuk kurban jenis kambing dan sapi harganya anjlok selama musim kurban.
Selain itu, isu wabah juga rawan dimanfaatkan oleh oknum pengepul ternak. Kasus yang terjadi tahun lalu, pengepul membeli sapi warga dengan harga murah dengan menakut-nakuti bahwa sapi yang bersangkutan terjangkit PMK.
Begitupun pada masa wabah LSD, para peternak terancam tidak bisa menjual sapinya saat musim Idul Kurban Juni mendatang, jika wabah ini tidak segera diselesaikan.
Pasalnya, hewan yang dipakai berkurban menurut syariat Islam tidak boleh mengalami cacat fisik. Sementara ternak terjangkit LSD ciri kerusakannya sangat jelas, yakni benjolan dan ruam.
“Syaratnya kurban menurut syariat Islam tidak boleh cacat. Itu harus dikontrol dari dinas (wabahnya),” imbuh Politisi dari Partai Golkar itu.
Diberitakan sebelumnya, Kasus LSD di Kabupaten Pati pertama kali ditemukan di Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo pada awal Desember 2022.
Sepanjang Bulan Desember 2022 hingga Februari 2023, jumlah ternak di Pati yang terjangkit penyakit LSD berjumlah 80 an ternak sapi.
Puluhan kasus itu tersebar di beberapa kecamatan di antaranya Kayen, Tambakromo, Jakenan, dan Tlogowungu. (adv)
Penulis: Moh.Anwar