Pati, Infoseputarpati.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam kunjungannya di Juwana Kabupaten Pati pada Rabu, (11/1/2023), mengatakan bahwa untuk mengatasi banjir di Juwana salah satu solusinya adalah merekayasa hujan supaya tidak turun di area Kabupaten Pati.
Akan tetapi rekayasa hujan yang dilakukan oleh BMKG itu menurut M. Nur Sukarno selaku Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, adalah upaya yang memerlukan banyak biaya.
Walaupun upaya tersebut memang tidak salah, akan tetapi masih ada solusi yang menurut Sukarno bisa lebih murah dan tidak mengeluarkan banyak anggaran.
“Jadi kedatangan Pak Ganjar kan kemarin diwawancarai bagaimana tindakan beliau cara bagaimana mengatasi masalah banjir yang ada di Juwana. Salah satunya dengan cara rekayasa hujan dalam artian hujan dialihkan. Itu memang benar tapi itu membutuhkan biaya yang mahal, ” ucap Sukarno.
Lebih dari itu, ia pun menyinggung terkait wacana pengadaan kolam retensi, yang menurut dia itu biayanya sangat tidak sedikit.
Lantas politisi dari Partai Golongan Karya itu pun menyarankan supaya penataan dari area hulu ke hilir bisa dimaksimalkan terlebih dahulu dengan penataan hutan secara maksimal.
Walaupun membutuhkan waktu hingga puluhan tahun, setidaknya di kemudian hari hutan-hutan itu akan tetap melindungi dari bencana banjir sampai ke anak cucu.
“Kalau hanya cuma mengejar bahwa ini sudah dibangun kolam retensi itu ya percuma. Memang kalo menurut saya itu dari hulu sampai hilir harus ditata dengan baik. Sumber penyebabnya kan air dari curah hujan, nah curah hujan ini alirannya kan dari sana tertata bagus saya kira masalah banjir bisa teratasi, ” pungkasnya. (adv)