Pati, Infoseputarpati.com – Banjir menjadi hal yang sering terjadi di wilayah Pati Selatan. Kepala Dusun Penggingwangi Desa Kasiyan, Budi bahkan mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di wilyahnya sudah tak terhitung jumlahnya.
“Banjir ini musiman. Tahun ini saja sudah tidak terhitung lagi. Cuma biasanya kecil, tapi 2014 sama ini yang paling parah. Surutnya mencapai bulanan. Surutnya dikit-dikit, 2 hingga 5 centimeter,” imbuhnya.
Bahkan hingga Selasa, (3/1/2022), banjir masih menggenang dan menyebabkan putusnya akses jalan raya Kasiyan Sukolilo menuju Kabupaten Kudus.
Diketahui ketinggian air antara 50 hingga 60 cm dengan panjang jalan yang tergenang sekitar 3 km, menyebabkan akses jalur alternatif tersebut harus tak bisa dilewati oleh kendaraan.
Selain ketinggian air, jalur juga dipenuhi dengan tersebut eceng gondok mengakibatkan beberapa kendaraan besar juga tidak mampu menerobos banjir.
Ia mengatakan kondisi banjir yang terjadi diperkirakan akan terjadi cukup lama. Karena setiap banjir yang melanda wilayahnya tersebut bisa terjadi hingga bulanan.
Selain berdampak pada akses jalan, banjir juga terjadi di pemukiman warga. Setidaknya terdapat 90 KK dengan jumlah 69 rumah yang terdampak dari banjir musiman tersebut.
“Untuk jalan dipastikan aksesnya putus mas, tapi beberapa terlihat Truk ada yang masih bisa. Kemudian banjir sudah 2 hari lalu. Semua rumah sudah terdampak ada 90 KK, rumahnya ada 69. Meski warga masih tetap bertahan di rumah,” katanya.
Sementara itu, melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Martinus Budi Prasetya menunjukkan setidaknya di wilayah Kecamatan Sukolilo banjir terjadi di 3 desa.
Diantaranya yakni Desa Gadudero, Desa Kasiyan dan juga Desa Wotan dengan ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 60 cm. (*)