Pati, Infoseputarpati.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi rumah tangga sebuah keluarga menjadi miskin. Salah satunya yaitu pendapatan dan pengeluaran yang tidak seimbang.
Perlu diketahui sebelumnya, setiap pria dan wanita yang ingin membangun biduk rumah tangga harus memerlukan kesiapan pekerjaan, pendapatan, umur, pendidikan, kesehatan, hingga kondisi rumah.
Jika terdapat salah satu faktor tersebut yang terganggu, maka ekonomi dalam sebuah keluarga pasti akan terganggu.
Alhasil garis kemiskinan pun tidak dapat terhindarkan, yang mana nilai rupiah yang dikeluarkan oleh seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya masih minim, baik itu untuk makanan maupun non makanan.
Rumah tangga yang pengeluarannya di bawah garis kemiskinan inilah yang disebut sebagai rumah tangga miskin.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), rumah tangga miskin di Indonesia mayoritas menggantungkan hidupnya untuk bekerja dalam sektor pertanian. Ada juga yang bekerja di bidang industri hingga yang tidak bekerja.
Hal ini pun mendapatkan tanggapan dari wakil rakyat Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno. Ia mengatakan bahwa rumah tangga miskin di Pati dipengaruhi oleh faktor pendapatan.
Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut menjelaskan salah satu faktornya yaitu pendapatan keluarga tidak seimbang dengan pengeluaran.
“Masyarakat (kategori) Rumah Tangga Miskin (RTM) banyak yang (dipengaruhi oleh) pendapatan tidak seimbang dengan pengeluarannya (ini dapat membuat ekonomi dalam masyarakat menurun),” tutur dia.