Infoseputarpati.com – Petir merupakan ciptaan Allah SWT, yang mana kita dianjurkan untuk membaca doa dan mengingat sang pencipta.
Dalam hadist, Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa petir tidak akan menyambar orang yang berzikir.
“Bila kalian mendengar petir, maka ingatlah Allah dengan berzikir karena dia tidak akan menyambar orang yang berzikir.” (HR. Thabrani)
“Ar-Ra’du (petir) adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.” (HR. Tirmidzi)
Petir biasanya diwarnai dengan suara gemuruh yang cukup menggema, ditambah dengan cahaya kilatan dari langit. tak heran bila banyak orang yang merasa takut.
Al-Quran surat Ar-Ra’d ayat 12-13 menjelaskan terkait dengan fenomena petir;
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ
Artinya: Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. (Ar-Ra’d: 12).
وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ
Arab-latin: Wa yusabbihur-ra’du bihamdihī wal-malā`ikatu min khīfatih, wa yursilus-sawā’iqa fa yuṣību bihā may yasyā`u wa hum yujādiluna fillāh, wa huwa syadīdul mihāl
Artinya: “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya”. (Ar-Ra’d: 13).
Allah telah menggambarkan dahsyatnya kekuatan petir dalam surat An-Nur ayat 43, berikut:
يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
Artinya: “Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Selain itu, manusia perlu untuk berdoa ketika melihat maupun mendengar bunyi petir yang bergemuruh.
اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Artinya, “ya Allah, janganlah engkau matikan kami dengan sebab amarahMu, dan janganlah engkau hancurkan kami dengan azabmu dan selamatkan kami sebelum hal itu terjadi.”
Melalui kitab Al Muwaththa, ketika Rasulullah SAW mendengar petir langsung berhenti berbicara dan melafalkan doa berikut:
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Artinya: “Maha Suci Allah SWT yang petir dan malaikat bertasbih memuji Allah SWT karena rasa takut kepada-Nya” (*)